Paris Saint-Germain vs Atletico Madrid: Pertarungan Pra-Musim di Los Angeles
Paris Saint-Germain (PSG) vs Atletico Madrid, Mereka membuka perjalanan mereka di Grup B FIFA Club World Cup 2025 dengan pertandingan yang berlangsung di Rose Bowl, Pasadena, Los Angeles, pada 15 Juni 2025. Pertandingan ini tidak hanya menjadi ajang uji coba biasa, tetapi juga panggung untuk menunjukkan kesiapan nyata kedua tim dalam menghadapi musim kompetitif yang akan datang. PSG, sebagai juara Liga Champions musim lalu, tampil dominan dan menang besar 4-0 atas wakil La Liga tersebut.
Atmosfer pertandingan sangat meriah. Stadion penuh sesak dengan 70.000 penonton yang ingin melihat para bintang dunia beraksi. Terlepas dari status laga sebagai pertandingan awal turnamen, intensitas permainan dan kualitas individu tetap tinggi. Bagi PSG, ini bukan hanya tentang menang, tapi juga soal bagaimana integrasi pemain muda dan sistem permainan baru mereka berjalan. Atletico sendiri datang dengan beberapa perubahan signifikan di lini belakang, tetapi harus bermain dengan sepuluh orang setelah Clement Lenglet dikartu merah pada babak kedua.
Susunan Pemain Paris Saint-Germain vs Atletico Madrid
Paris Saint-Germain
Pelatih Luis Enrique menurunkan kombinasi pemain senior dan muda, dengan susunan:
- Starting XI: Donnarumma; Hakimi, Beraldo, Danilo, Mendes; Ugarte, Fabián Ruiz, Vitinha; Lee Kang-in, Gonçalo Ramos, Barcola.
- Pemain Pengganti yang Masuk: Senny Mayulu, Arnau Tenas, Ethan Mbappé, Zaïre-Emery, Asensio, Kolo Muani, dan Marquinhos.
Mayulu mencetak gol pertamanya di turnamen, menjadi pemain Eropa termuda yang mencetak gol di Club World Cup pada usia 17 tahun. Lee Kang-in tampil tajam dari sayap kiri, mencetak gol lewat titik putih dan menciptakan dua peluang besar lainnya.
Atletico Madrid
Diego Simeone memasang susunan eksperimen:
- Starting XI: Oblak; Azpilicueta, Savic, Lenglet, Lino; Koke, De Paul, Lemar; Riquelme, Correa, Morata.
- Pemain Cadangan: Hermoso, Pablo Barrios, Javi Galán, Söyüncü, Memphis Depay, dan Carlos Martín.
Absennya beberapa pemain kunci karena masih membela timnas membuat Atletico tidak tampil dengan kekuatan penuh. Kehilangan Lenglet karena kartu merah mempersulit permainan mereka sejak menit ke-60.
Paris Saint-Germain vs Atletico Madrid: Taktik dan Pertarungan Kunci
Luis Enrique memilih pendekatan menyerang dengan penguasaan bola tinggi dan rotasi di lini tengah. Vitinha dan Fabián Ruiz mendominasi tempo permainan, mengatur alur serangan dan memecah tekanan lawan. Ugarte berperan penting sebagai penyeimbang transisi bertahan.
Di lini serang, Barcola dan Kang-in memberikan tekanan konstan dari kedua sisi sayap. Ramos tampil sebagai pemantul bola dan penghubung antar lini, meski tak mencetak gol. Sementara itu, Mayulu yang masuk di babak kedua menunjukkan potensi luar biasa dengan pergerakan dinamis dan satu gol dari kombinasi umpan pendek.
Simeone mencoba melawan dengan transisi cepat dan pressing tengah. Namun Atletico kesulitan melawan intensitas PSG dan kehilangan kontrol setelah kartu merah. Lini tengah mereka kerap kalah jumlah, membuat Koke dan De Paul kerepotan.
Dampak untuk Musim yang Akan Datang
Kemenangan telak ini menjadi sinyal kuat dari PSG bahwa mereka siap mempertahankan dominasinya di Eropa. Kombinasi pemain muda dan pengalaman mulai membentuk fondasi skuad baru Luis Enrique. Penampilan Mayulu, Barcola, dan Ugarte menonjol, menandakan regenerasi berjalan positif.
Bagi Atletico, kekalahan ini menegaskan bahwa masih banyak pekerjaan rumah sebelum menghadapi kompetisi domestik dan Eropa. Absennya beberapa pemain inti memang berpengaruh, tetapi kerentanan lini belakang dan minimnya kreativitas harus segera diatasi.
Turnamen ini menjadi tempat ideal untuk menilai kekuatan tim secara menyeluruh. PSG tampil sebagai kandidat kuat untuk melaju jauh, sementara Atletico perlu evaluasi mendalam sebelum laga berikutnya di grup. Pertandingan ini bukan hanya tentang skor, tapi juga tentang pembelajaran dan pembentukan karakter tim untuk musim penuh tantangan ke depan.